Memotret Itu Menyenangkan

Minggu, 16 November 2008

Bayangkan, seandainya Anda mulai berminat fotografi, namun belum ada kamera digital. Yang tersedia hanyalah kamera film. Pastinya, perjalanan untuk melihat hasil jepretan pun membutuhkan waktu cukup panjang. Belum lagi dana yang tak sedikit untuk memproses sebuah film.Tapi sekarang, kehadiran kamera digital telah memberi ruang kemudahan luar biasa. Ini tentunya menjadi alasan kuat untuk belajar fotografi. Setelah jepret, hasilnya pun langsung dapat dilihat. Lantas, kamera jenis apa yang layak untuk seorang pemula?
Seorang pemula tak perlu menggunakan kamera super canggih dengan fasilitas lengkap. Cukup kamera pocket yang user friendly. Sebaiknya pilihlah kamera dengan kemampuan optical zoom besar ketimbang digital zoom. Optical zoom merupakan perbesaran yang dilakukan berdasarkan kemampuan optik lensa kamera. Sedangkan digital zoom pada prinsipnya menggunakan software di dalam kamera untuk meng-crop gambar, yang sebenarnya lebih rapih dilakukan di komputer dengan software yang lebih teliti. Penggunaan digital zoom menurunkan kualitas gambar. Sebaiknya, hindarkan penggunaan fitur digital zoom.
Setelah kamera di tangan, sebaiknya kenali benar kamera tersebut. Anggaplah sebagai partner Anda sekarang. Meski menggunakan kamera pocket, bukan berarti menjadi halangan membuat hasil foto yang baik. Caranya, pilihlah kamera pocket yang memiliki pilihan mode manual (M), selain otomatis. Pilihan mode manual ini digunakan ketika Anda ingin melakukan kegiatan fotografi dengan fully manual setting. Misalnya, mengatur diafragma (aperture), kecepatan rana (shutter speed), sensitivitas (ISO). Dengan menguasai dasar fotografi itu, hasil jepretan Anda sudah bisa menjadi karya layak publish.
Selanjutnya, pehobi tingkat advance ada baiknya menggunakan kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex) starter. Karena pada tingkat ini, sudah saatnya membutuhkan teknik yang didukung fitur lebih canggih. Seperti: Canon 400D, Nikon D40, atau Olympus E500. Pada kamera jenis ini, lensa dapat diganti sesuai kebutuhan. Mulai dari lensa wide (sudut lebar), tele (jarak jauh), dan lensa normal (standar 50 mm).
Bila sudah memiliki kamera DSLR tapi kocek belum mencukupi membeli lensa, lensa zoom “Three in One,” yang mencakup lensa normal, wide dan tele, bisa jadi lebih bersahabat dengan kantong. Lantas, kelak jika dasar fotografi sudah dikuasai dengan benar, bisa mulai mempertimbangkan membeli lensa-lensa lain sesuai kebutuhan dan fungsinya.
Piranti berikutnya adalah flash. Kehadiran blitz, sebutan lain untuk flash, saat pengambilan gambar sangat dibutuhkan dalam kondisi pencahayaan yang minim dan kurang bersahabat. Apalagi tatkala tripod sedang tak di tangan. Akan lebih mantap jika merk flash sama dengan merk kamera, lantaran fitur pengukuran cahaya TTL (Through The Lens) akan menjamin pencahayaan yang akurat. Sedangkan lensa, meski berbeda merk, tak menjadi masalah.
Selanjutnya tripod. Dalam perjalanan mempelajari dasar-dasar fotografi, tentunya seorang fotografer akan memotret dalam kondisi slow shutter speed. Dengan harapan, dapat merekam gambar dalam beberapa kondisi. Seperti: panning, foto malam, benda-benda kecil. Belilah tripod yang minimal bisa mendukung bobot kamera dan lensa. Misalnya bobot bodi kamera 1 kg dan berat lensa sekitar 0,5 kg maka pastikan tripod Anda mampu menjunjung beban 1,5 kg. Berat lensa dan kamera biasanya tercantum di spesifikasi teknis buku petunjuk kamera dan lensa.
Sudah selesai? Belum. Agar kamera Anda tidak rusak dan terlindungi dari air hujan dan teriknya panas matahari, sebaiknya gunakan tas kamera khusus. Pilihlah tas anti air, sesuai ukuran kamera, lensa, jahitan kuat, dan ritsleting bagus. Satu hal, agar terhindar dari kejahatan, gunakan tas yang tak mencerminkan tas kamera, ketika Anda bawa.
Terakhir, untuk dapat menguasai teknik dasar fotografi yang baik dan benar secara teknik, disarankan selalu aktif berlatih. Paling tidak, setiap hari libur Anda hunting obyek foto. Kemudian, memperluas wawasan dengan cara membaca buku, dan bergabung dengan klub fotografi. Pasalnya, di tempat ini akan terjadi sharing dan transfer ilmu fotografi. Atau, Anda bisa memperdalam wawasan dan keterampilan seputar fotografi di Darwis Triadi School of Photography. Cepat atau lambat jika seseorang memiliki minat tinggi untuk mempelajari ilmu fotografi, kreativitas akan terus berkembang. Bisa dipastikan, dalam satu tahun Anda dapat menguasai basic fotografi. Disinilah nikmatnya bereksperimen. Dan, memotret itu menyenangkan. Selamat mencoba!

1 Comment:

BLOG RIGNA PHOTOGRAPHY said...

Wow.. cocok dong dengan hobbyku